Blog KIR SMAN10 TANGSEL| View Full Screen [F11] | Refresh [F5]

Kelompok ilmiah remaja (KIR)



SEJARAH KIR.

A.Landasan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetehuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani & rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Pengertian & Sejarah
a). Pengertian
Kelompok Ilmiah Remaja adalah suatu wadah tempat berhimpun sekelompok remaja yang bergerak di bidang pengkajian dan pengembangan Iptek dalam masyarakat Indonesia.
b). Sejarah
(i). KIR Dunia
Pada tahun 1963 di Greenable, Perancis diadakan konferensi anak-anak sedunia yang diselenggarakan oleh UNESCO. Dari konferensi tersebut muncul istilah Youth Science Club yang di Indonesia dikenal dengan nama Kelompok Ilmiah Remaja.
(ii). KIR Indonesia
Pada tahun 1969, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bertanggung jawab terhadap pengembangan Iptek di Indonesia, mengadakan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) untuk yang pertama kali. Lomba ini bertujuan untuk menyentuh hal-hal esensial pada diri siswa dan remaja dalam membentuk sikap cinta Iptek. Dan sesuai dengan Surat Keputusan Mendikbud RI nomor 0461/V/1984 dan Keputusan Dirjen Dikdasmen RI nomor 201/C/Kep/0/1986 tentang kepemimpinan dan keorganisasian OSIS. Secara organisatoris, KIR merupakan satu bagian dari program OSIS Sekbid V. Dengan kata lain, keberadaan KIR telah diakui di setiap sekolah walaupun sampai saat ini kegiatan KIR belum merata di setiap sekolah.


3. Tujuan
1.meningkatkan kesadaran peranan Iptek dalam pembangunan karena penguasaan Iptek merupakan hal penting bagi kemajuan bangsa
2.meningkatkan kreativitas ilmiah bagi remaja
3.membangun lingkungan yang kondusif bagi remaja dalam rangka transformasi dan pembudayaan pola berpikir dan bersikap ilmiah
4.mempersiapkan remaja untuk menjadi ilmuwan
5.memanfaatkan waktu luang pada remaja dengan kegiatan yang positif dan produktif-edukatif
4. Manfaat
1.meningkatkan daya nalar
2.meningkatkan kreativitas dan daya kritis
3.membangkitkan rasa ingin tahu
4.menambah wawasan pemikiran terhadap Iptek
5.memperluas komunikasi yang positif
6.mengenal cara-cara berorganisasi yang baik
7.mengenal sikap-sikap ilmiah, seperti obyektif, jujur, terbuka, toleran, optimis, pemberani, kreatif, tekun, dan tanggung jawab
8.menambah motivasi belajar dan berkompetisi positif
9.sebagai persiapan diri memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi


MEMBENTUK KIR DISEKOLAH.

Ada beberapa hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam membentuk Kelompok Ilmiah
Remaja (K I R) di Sekolah, diantaranya adalah waktu kegiatan K I R. Karena Kelompok Ilmiah Remaja (K I R) merupakan kegiatan di luar jam pelajaran sekolah maka, kita harus cerdik dalam menentukan waktu kegiatan, baik untuk kegiatan yang memerlukan waktu yang panjang maupun waktu yang pendek.
Setelah itu baru membentuk kelengkapan organisasi seperti kepengurusan, program kerja, pembimbing maupun penerimaananggota, yang harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di sekolah masing-masing.



MACAM KEGIATAN KIR:

Kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi K I R pada prinsipnya harus tidak mengganggu kegiatan akademik, dan diharapkan menuju pada profesionalisme. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh K I R agar lebih bervariasi terbentuk dalam dua skala, yaitu skala besar dan skala kecil. Adapun skala besar adalah seperti, pertemuan ilmiah, penataran dan pelatihan serta perkemahan dan wisata ilmiah. Sedangkan untuk skala kecil seperti, aktivitas keadminstrasian, aktivitas penerangan, pelaksanaan penelitian, presentasi karya dan aplikasi karya.



PENDANAAN KIR DISEKOLAH.

Masalah pendanaan yang kerap kali dijadikan perhatian khusus, dapat digali dengan kerja sama bersama sponsorship, dan dapat juga dianggarkan dalam Rencana Anggaran BelanjaSekolah (RABS), dari alumni/ alumna maupun persatuan orang tua siswa serta swadaya anggota melalui iuran anggota. Jadi, apabila ada komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim ilmiah melalui kelompok ilmiah remaja, dapat dibangun kerangka yang cukup kuat secara perlahan dan pasti untuk mengatasi masalah pendanaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Proses Terjadinya Tsunami